Masyaallah! Ternyata, mengguncang bayi untuk tujuan apa pun sangat berbahaya. Perhatikan mengapa bisa berbahaya? Sebaiknya setelah tahu, kita sebar pengetahuan ini agar tak ada lagi bayi yang mendadak meninggal akibat SBS.
Jakarta– Orangtua kadang berusaha menghentikan tangisan bayi dengan cara menggoyang-goyangkan bayinya. Sebaiknya hal ini tidak dilakukan secara berlebihan, karena bisa mengakibatkan shaken baby syndrome (SBS).
Sindrom bayi terguncang atau shaken baby syndrome adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan salah satu bentuk kekerasan pada bayi akibat mengguncangnya terlalu keras. Seringkali hal ini terjadi karena orangtua merasa kesal bayinya tidak mau berhenti menangis atau terus merengek.
Kondisi ini biasanya terjadi pada bayi berusia kurang dari 1 tahun yang bisa mengakibatkan cedera otak parah dan permanen, cedera tulang belakang, pendarahan di mata (pendarahan retina) bahkan hingga kematian.
Data statistik dari Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan Amerika Serikat (CDC) korban dari sindrom bayi terguncang ini umumnya berusia 3-8 bulan, dan sekitar 25 persennya meninggal akibat cedera yang dialaminya.
Dikutip dari Medicinenet, Senin (2/8) bayi memiliki otot leher yang sangat lemah serta memiliki kepala yang berat dan besar untuk ukuran tubuhnya. Selain itu terdapat ruang antara tengkorak dan otak yang memungkinkan untuk perkembangan otak bayi.
Jika bayi mengalami guncangan yang keras, maka bisa menyebabkan otak di dalam tengkorak bergerak yang mengakibatkan memar jaringan otak dan merobek pembuluh darah.
Pada umumnya luka yang timbul termasuk pendarahan di sekitar otak, pendarahan di mata dan sumsum tulang belakang serta cedera pada leher. Namun pada beberapa kasus kadang ditemukan adanya patah tulang rusuk atau patah tulang lainnya.
Biasanya luka yang timbul akibat sindrom ini tidak langsung terlihat. Tapi beberapa bayi terkadang mengalami muntah atau menjadi lekas marah.
Gejala-gejala ini terjadi karena meningkatnya tekanan dalam otak akibat pendarahan atau pembengkakan. Gejala lain yang mungkin timbul adalah lesu, sesak napas dan kejang.
Bayi yang mengalami cedera akibat sindrom ini membutuhkan perawatan darurat, termasuk bantuan pernapasan dan juga operasi. Selain itu seringkali bayi memerlukan pengeringan darah di sekitar otak untuk mengurangi cedera, serta dibutuhkan perawatan lain termasuk pemeriksaan mata (opthalmologic) dan juga saraf (neurologis).
Goyangan ini yang mengakibatkan kerusakan otak serta pendarahan di dalam otak dan pada permukaan otak, sehingga dapat menimbulkan masalah serius pada otak sang bayi, dan dapat mengakibatkan masalah yang berlangsung permanen, seperti :
1. Kerusakan otak
2. Cerebral palsy
3. Kebutaan
4. Epilepsi
5. Kesulitan berbicara
6. Kesulitan belajar
7. Kesulitan koordinasi
8. Serangan jantung
9. Keterbelakangan mental
Berikut adalah TIPS untuk Mencegah
1. Jangan pernah mengguncang bayi di bawah umur 3 tahun, dengan alasan apapun juga.
2. Beritahukan pentingnya melindungi kepala bayi anda kepada baby sitter atau pengasuh bayi anda.
3. Pastikan semua orang yang dekat dan sering menggendong bayi anda tahu benar bahayanya seorang bayi jika diguncang-guncang atau digoyang.
4. Menghindari memegang bayi selama berargumen.
5. Hindari mendisiplinkan atau menenangkan bayi dan anak ketika orangtua sedang marah.
6. Jika orangtua tidak bisa mengendalikan emosinya, usahakan untuk beristirahat sejenak dan biarkan bayi ditangani oleh anggota keluarga lain atau teman.
7. Jika dengan sengaja/tidak sengaja, anda mengguncang-guncang bayi anda, segera bawa bayi anda ke dokter untuk diperiksakan. Pendarahan di dalam otak hanya dapat diobati jika anda segera memberitahukan kepada dokter bahwa anda baru saja mengguncang bayi anda. Cara ini akan menyelamatkan.
Pada beberapa orang anak bahkan dapat menimbulkan kematian. Ini dikenal dengan shaken-baby-syndrome. Kenapa berbahaya?
1. Bayi memiliki kepala lebih besar dibandingkan dengan anggota tubuh yang lain, dan otot lehernya masih lemah. Jika diguncang, kepalanya akan tersentak ke depan dan ke belakang.
2. Sentakan-sentakan itu akan mengguncang otak dan merusaknya.
3. Pembuluh darah kecilnya akan ikut rusak, menimbulkan pendarahan di otak dan sekitarnya, dan juga di mata bayi.
Resiko terbesar adalah pada bayi dibawah satu tahun, tapi tidak menutup kemungkinan dapat terjadi di usia yang lebih besar. Yang harus diwaspadai adalah guncangan-guncangan ini dapat terjadi justru ketika kita asyik bermain dengan sang bayi.
Karenanya ada beberapa permainan dan aktivitas yang harus dihindari untuk mencegahnya, antara lain:
1. Melempar bayi ke udara.
2. Lari-lari sambil membawa bayi di punggung atau di kepala.
3. Kuda-kudaan (bayi naik ke punggung, naik ke kaki dan digoyang-goyang).
4. Memutar bayi.
Jangan lupa mengingatkan orang-orang di sekitar sang bayi , seperti saudara-saudaranya, pengasuhnya, kakek-neneknya, untuk tidak mengguncang bayi.
0 komentar:
Posting Komentar