Hati-hati, muslimah. Selain kandungan coklat yang bisa menenangkan, ada efek mengerikan yang sebaiknya kita hindari. Yaitu kandungan melamin dan sikap agresif yang muncul kemudian hari. Baca artikel berikut ya...
Warna-warni dan rasanya yang manis... Anak mana yang tak tergiur? |
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Psychiatry edisi Oktober tersebut adalah yang pertama untuk memeriksa efek jangka panjang dari diet pada masa kanak-kanak terhadap kecenderungan pada kekerasan setelah mereka dewasa. Para peneliti dari Cardiff University menemukan bahwa 69 persen dari peserta yang terlibat dalam tindak kekerasan pada usia 34 tahun telah makan permen dan coklat hampir setiap hari selama masa kanak-kanak, dibandingkan dengan 42% yang yang tidak pernah terlibat dalam tindakan kekerasan.
Kaitan antara konsumsi gula-gula dan kekerasan tetap menjadi faktor yang dominan setelah karena faktor-faktor lain.
Para peneliti mengajukan beberapa penjelasan untuk kaitan ini. Peneliti utama Dr Simon Moore mengatakan: "Kami mendukung penjelasan bahwa anak-anak yang diberi permen dan coklat secara teratur dapat menghentikan kemampuan mereka untuk belajar bagaimana caranya untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan. Mereka tidak bisa menunda keinginan sehingga mendorong mereka ke arah perilaku yang lebih impulsif, yang sangat terkait dengan kejahatan. "
Para peneliti menyimpulkan: "Ini hubungan antara konsumsi gula-gula dan kekerasan yang membutuhkan perhatian lebih lanjut. Penargetan meningkatkan diet pada anak-anak dapat memperbaiki kesehatan dan mengurangi agresifitas."
esciencenews.com, cardiff.ac.uk
0 komentar:
Posting Komentar